Curhatan Siswa

PR

"PR? Yahh.. PR lagi, PR lagi. Kenapa sih harus ada PR? capek tahu harus ada PR.. Belum Tugas ini, belum tugas itu.. Masuk pagi hingga sore lagi. Tolonglah, kita sudah masuk pagi hingga sore. Oke kita mentolerir akan masuk pagi hingga petang seperti itu, asalkan jangan ada namanya PEKERJAAN RUMAH. Kami penat dengan hal itu. Kami stres dengan itu, ditambah besok ada ujian. Emang tidak ada hal lain selain memberi tugas kepada kami? Kami sudah penat mendengar perkataan yang keluar dari guru. Manalagi tugasnya baru saja diberi hari ini kemudian dikumpulkan esok? Lusa? Kami manusia, bukan robot.

Hari libur kami yang seharusnya dibuat untuk refreshing, dibuat untuk bersantai ria, dibuat untuk pacaran, dan dibuat untuk bersahabat dengan kasur menjadi hari kerja. Karyawan? Kalah dengan kami yang harusnya kerja dari Senin - Jumat, malah kerja Senin - Minggu. Memang kita diberi libur 2 hari atas imbalan kita masuk dari pagi hingga petang. Namun, hal itu serasa percuma dengan adanya tugas! Tolonglah, kita sudah capek mendengar ajaran, masa iya masih diberi tugas? Kami tidak suka rantai. Kami tidak suka rantai itu mengikat di tenggorokan kami seperti layaknya PR yang selalu diberikan kepada kami! Mana katanya ketetapan bahwa sekolah yang mengadakan sistem Full Day School itu tidak akan ada lagi PR? Heii, disini kami masih merasakan dengan adanya PR. Tolong dengarkan kami, bila memang aturan Full Day School tetap diadakan, maka realisasikanlah bahwa PR itu HARAM untuk kami! Dan apabila aturan Full Day School tidak diadakan, maka silahkan saja kalian berikan PR kepada kami."

Baca Juga: Curhatan Siswa #1

Itu kan? Itu yang kalian resahkan akan aturan pendidikan di Indonesia ya kawan? Memang, kalian merasakan hal yang penat tentang tugas. Saya pun dulu juga pernah melakukan hal seperti itu, yang ada malah saya pernah tidak mengerjakan PR wkwk (JANGAN DITIRU). Kurikulum di negara kita terus mengalami perubahan yang signifikan. Sampai signifikannya, sampai siswa dituntut untuk menjadi apa yang mereka inginkan, seperti manusia yang mempunyai harapan banyak kepada robot/mesin. Untuk jejeran pemerintah khususnya pemerintah pendidikan dan kebudayaan, menurut kami seharusnya jika penerapan Full Day School dilakukan, berikanlah ruang gerak untuk para siswa agar tetap menjalani kehidupan diluar sekolah, seperti hari libur, tidak ada PR, dsb. Memang berbagai sekolah sudah menetapkan hal itu. Akan tetapi, bagaimana sekolah yang masih ada PR padahal mereka sudah menetapkan sistem Full Day School? Tolong jajaran pemerintah melakukan istilahnya Sweeping terhadap sekolah yang sudah menetapkan Full Day School, namun masih ada tugas/PR.

Untuk kalian para siswa, jika memang hal itu sudah tidak dapat ditolak, alangkah baiknya kalian mengikuti peraturan yang ada. Seperti yang ada pada pembahasan sebelumnya, jika kalian sekarang merasakan sakitnya perjuangan, kalian pasti akan menerima hasil yang kalian inginkan. Kalau perlu, jika semisal guru kalian memberikan tugas, langsung kalian bantah saja/kalian dapat menolaknya dengan alasan sekolah kalian sudah menerapkan sistem Full Day School. Jika guru kalian tetap untuk diadakan tugas, bilang saja bahwa tugasnya dikerjakan di sekolah.

Baca Juga: Cara Menghasilkan Uang untuk Kalangan Siswa dan Mahasiswa

Jadi, kesimpulan untuk materi ini adalah Full Day, tidak selalu merugikan untuk para siswa khususnya kalian. Kalian yang mengeluh - eluhkan dengan adanya tugas di sistem ini, alangkah baiknya sampaikan aspirasi tersebut kepada ketua OSIS kalian atau tulis surat berupa masukan kemudian masukkan surat tersebut ke kotak saran, yang terpenting adalah jangan sampai adanya demo mengenai tugas yang terselip did dalam sistem pendidikan ini ya kawan - kawan. Kalau memang aspirasi kalian tidak didengar oleh pihak sekolah, kalian bisa menggunakan cara yang terakhir seperti yang kami berikan, menolak. Untuk pemerintah, adakan sebulan sekali untuk melakukan pengecekan terhadap tiap sekolah atau perwakilan dinas pendidikan di setiap kota/kabupaten mengadakan pengecekan kepada tiap sekolah untuk memastikan bahwa sistem Full Day dan Peniadaan Tugas sudah terlaksana atau belum, hal ini harus dilakukan lantaran masih banyak pihak sekolah yang masih menyelipkan tugas di dalam sistem pendidikan ini. So, dengan adanya keseimbangan antara Pemerintah khususnya pihak sekolah dengan siswa, tak dapat dipungkiri tujuan dari pembukaan UUD 1945 akan terlaksana dengan baik.

Baca Juga: Akuntansi Jurnal Umum Bahasa Inggris dan Indonesia

SEKIAN KAMI DAPAT MEMBERIKAN MASUKKAN KEPADA PIHAK SEKOLAH DAN KAWAN - KAWAN MENGENANI CURHATAN SISWA #2 SEMOGA KEDUA BELAH PIHAK DAPAT MENCAPAI TUJUANNYA MASING - MASING TANPA MERUGIKAN PIHAK LAIN YA :)

Subscribe to receive free email updates:

Tips Menghilangkan Gemuk

Gendut? Ikuti Cara Ini

Gendut/gemuk merupakan hal yang membuat siswa khususnya wanita menjadi stres. Bila kita bertanya tentang berat badan kepada wanita, past...